ST12 dibentuk pada tanggal 20 Januari 2005, diawali dengan perkenalan Ilham Febry (Pepep), Muhammad Charly Van Houten (Charly), Dedy Sudrajat ( Pepeng) dan Iman Rush, di studio rental milik Pepep di Bandung. Pertemuan yang kerap terjadi membuat mereka semakin akrab hingga akhirnya mereka sepakat untuk membentuk sebuah band, yang diberi nama ST12.
Nama ST12 diberikan oleh ayah dari Pepep, Helmi Aziz (alm) yang merupakan kepanjangan dari Stasiun Timur 12, alamat studio rental tempat mereka bertemu.
Perjuangan ST12 untuk mendapatkan label akhirnya berbuah ketika album perdana mereka Jalan Terbaik, berhasil di release di bawah label Music Plus pada tahun 2005. Tiga single menjadi hits di album ini, 'Aku Tak Sanggup Lagi', 'Aku Masih Sayang', dan 'Rasa Yang Tertinggal'. Keinginan untuk menggapai eksistensi di dunia music membuat mereka rela untuk menjalani berbagai rangkaian tour show panjang. Kerja keras ST12 tak sia-sia, penjualan album perdana mereka mencapai lebih dari 400.000 copies dan Ring Back Tone nya diunduh hingga lebih dari 1.000.000 download.
Namun ditengah usaha keras mereka untuk mencapai kesuksesan, Charly, Pepep, dan Pepeng harus menerima kenyataan pahit kehilangan salah satu personel ST12 - Iman Rush - yang meninggal dunia di Semarang akibat pecahnya pembuluh darah di otak pada tgl 22 Oktober 2005.
Tahun 2008, ST12 merilis album P.U.S.P.A dibawah label PT. Trinity Optima Production. Di album ini, Charly menciptakan lagu 'Saat Terakhir' yang didedikasikan untuk Iman Rush. Lagu 'Puspa' dengan cepat diterima oleh pecinta musik Indonesia. Lagu ini berada di puncak tangga lagu di radio-radio Indonesia selama 5 (lima) minggu dan bertahan di chart selama 15 (lima belas) minggu. Tak putus hanya di lagu Puspa, eksistensi ST12 semakin kuat dengan direleasenya single-single lain dari album Puspa. Lagu 'Cari Pacar Lagi', 'Saat Terakhir', dan 'Jangan Pernah Berubah', membawa ST12 masuk ke jajaran artis teratas di Indonesia.
Hanya dalam rentang waktu 3 (tiga) bulan, ST12 berhasil meraih penghargaan double platinum award atas penjualan album PUSPA. Tak hanya itu, pengakuan atas karya ST12 juga terlihat dari digunakannya lagu-lagu ST12 sebagai themesong di berbagai sinetron yang tayang di televisi.
Padatnya jadwal show, kini menjadi keseharian mereka. Namun perjalanan panjang masih menanti di depan mata, kini perjuangan yang dihadapi oleh ST12 adalah mempertahankan eksistensi yang kini sudah diraih.
Nama ST12 diberikan oleh ayah dari Pepep, Helmi Aziz (alm) yang merupakan kepanjangan dari Stasiun Timur 12, alamat studio rental tempat mereka bertemu.
Perjuangan ST12 untuk mendapatkan label akhirnya berbuah ketika album perdana mereka Jalan Terbaik, berhasil di release di bawah label Music Plus pada tahun 2005. Tiga single menjadi hits di album ini, 'Aku Tak Sanggup Lagi', 'Aku Masih Sayang', dan 'Rasa Yang Tertinggal'. Keinginan untuk menggapai eksistensi di dunia music membuat mereka rela untuk menjalani berbagai rangkaian tour show panjang. Kerja keras ST12 tak sia-sia, penjualan album perdana mereka mencapai lebih dari 400.000 copies dan Ring Back Tone nya diunduh hingga lebih dari 1.000.000 download.
Namun ditengah usaha keras mereka untuk mencapai kesuksesan, Charly, Pepep, dan Pepeng harus menerima kenyataan pahit kehilangan salah satu personel ST12 - Iman Rush - yang meninggal dunia di Semarang akibat pecahnya pembuluh darah di otak pada tgl 22 Oktober 2005.
Tahun 2008, ST12 merilis album P.U.S.P.A dibawah label PT. Trinity Optima Production. Di album ini, Charly menciptakan lagu 'Saat Terakhir' yang didedikasikan untuk Iman Rush. Lagu 'Puspa' dengan cepat diterima oleh pecinta musik Indonesia. Lagu ini berada di puncak tangga lagu di radio-radio Indonesia selama 5 (lima) minggu dan bertahan di chart selama 15 (lima belas) minggu. Tak putus hanya di lagu Puspa, eksistensi ST12 semakin kuat dengan direleasenya single-single lain dari album Puspa. Lagu 'Cari Pacar Lagi', 'Saat Terakhir', dan 'Jangan Pernah Berubah', membawa ST12 masuk ke jajaran artis teratas di Indonesia.
Hanya dalam rentang waktu 3 (tiga) bulan, ST12 berhasil meraih penghargaan double platinum award atas penjualan album PUSPA. Tak hanya itu, pengakuan atas karya ST12 juga terlihat dari digunakannya lagu-lagu ST12 sebagai themesong di berbagai sinetron yang tayang di televisi.
Padatnya jadwal show, kini menjadi keseharian mereka. Namun perjalanan panjang masih menanti di depan mata, kini perjuangan yang dihadapi oleh ST12 adalah mempertahankan eksistensi yang kini sudah diraih.