Semangat itulah yang kini tengah membumbung di benak tiga personel ST 12. Jika tak ada aral, 30 Oktober mendatang di Stadion Kridosono Yogyakarta, grup berhaluan metal alias melayu total ini akan membuat kolaborasi dengan Koil.
Koil merupakan grup musik cadas asal Bandung yang telah 15 tahun eksis di peta musik bawah tanah negeri ini. Kedua grup berbeda haluan itu kini tengah menyibukkan diri untuk saling menemukan titik tengah untuk tampil dalam satu panggung festival regional LA Light Indiefest 2010.
''Terus terang ketika pertama kali menerima tawaran ini, aku langsung bersedia menerimanya. Karena buat aku ini akan menjadi sesuatu yang sangat fresh,'' kata Charly ketika dijumpai pada sesi rekaman di salah satu studio di Bandung, Senin (18/10).
Kesediaan Charly ini ternyata sebagai jalan untuk mewujudkan keinginan lamanya yang pernah menjadi salah satu fans dari Koil. Jauh sebelum berstatus sebagai vokalis ST 12, lelaki bernama lengkap Muhammad Charly van Houten ini merupakan seorang fans berat Koil.
''Tetapi ketika aku harus menentukan pilihan, memainkan musik idealis atau komersial, maka akhirnya aku memutuskan untuk bernyanyi seperti di ST 12,'' katanya.
Bentuk kolaborasi dua grup ini nantinya berupa aksi saling featuring vokalis masing-masing di grup berbeda. Charly nanti akan melantunkan salah satu lagu hits dari Koil dengan iringan dari Doni (gitar), Leon (drum), dan Imo (bass).
Sebaliknya, Otong -- vokalis Koil yang memiliki karakteristik nada rendah -- akan memikirkan jalan tengah bagaimana bisa menghibur para penggila ST 12 ketika diiringi oleh Pepep (drum) dan Pepeng (gitar).
Dalam pembicaraan awal, Otong berniat sekali untuk membawakan lagu Cari Pacar Lagi. Mau tahu alasannya? ''Lagu ini paling saya suka. Terus terang rasanya nonjok banget. Saya yang biasa membuat lirik lagu ngak pernah terpikir untuk membuat lagu seperti I'm sorry semacamnya. Jadi dengan dapat kesempatan seperti ini, mengapa tidak?'' kata Otong.
Lantas bagaimana dengan Charly? Ia mengaku sangat senang dengan lagu berjudul Murka. Namun ia sendiri sebenarnya masih memiliki beberapa lagu jagoan yang siap membuat para penggemarnya maupun penggemar Koil terkejut. ''Tapi nanti saja, yang pasti kami akan menyiapkan kejutan,'' katanya.
Bagi Charly sendiri, upaya kolaborasi dengan Koil ini menjadi bagian dalam 'mendewasakan' musik ST 12 agar menjadi lebih baik. Ia sendiri mengakui menyimpan rasa pusing ketika semua grup band di negeri ini memainkan jenis musik yang seragam dengan musik yang mereka mainkan. ''Terus terang, aku memang pusing melihat musik-musik kita di televisi kok seperti ini yah. Jadi kalau kita ingin berkembang, kenapa tidak melakukan hal semacam ini,'' kata Charly.
Lalu apakah kolaborasi dengan Koil ini menjadi sinyal kalau ST 12 akan melepaskan identitasnya sebagai pelantun tembang-tembang 'metal'? ''Musik kami sudah memiliki identitas yang kuat. Lagi pula aku sangat yakin musik Melayu itu tidak akan pernah mati di Indonesia. Karena notasi Melayu itu selalu ada dan banyak peminatnya di telinga penggemar musik di negeri ini,'' ujarnya.
http://stsetiapusat.blogspot.com/